Atas nama penghematan dan higienis, banyak orang lebih memilih membawa bekal sendiri dari rumah. Isinya tinggal disesuaikan dengan keinginan atau mood. Namun, jangan lupa untuk menggunakan wadah bekal yang tepat agar isinya tidak bercampur—seandainya membawa nasi dengan lauk dan sayur—dan tidak menyusahkan saat membersihkannya. Berikut tujuh pertimbangan sebelum membeli wadah bekal.

1/ Ukuran
Hindari membeli wadah yang terlalu besar karena pasti kita akan kesulitan sendiri untuk membawanya. Apalagi jika memilihkan wadah untuk bekal anak.

2/ Bersekat
Memang wadah tanpa sekat lebih mudah untuk dibersihkan, tapi kalau kita sering membawa aneka lauk tentu lain ceritanya. Alternatif lain: membeli wadah dalam berbagai ukuran sehingga lauk dan nasi sudah pasti berada terpisah.

3/ Rapat
Pastikan wadah bekal kita memiliki tutup yang rapat untuk berjaga-jaga apabila terguncang isinya tidak mudah tumpah.

4/ BPA-free
Ini salah satu syarat utama dari wadah bekal karena memang harus aman buat menyimpan makanan di dalamnya. Fyi, BPA-free menunjukkan bahan dari wadah tersebut terbebas dari bisphenol-A (BPA) alias zat kimia sintetis.

Baca juga: 4 Arti Simbol di Wadah Bekal

5/ Tahan lama
Harga kadang tidak berbohong, karena itu ada wadah yang murah dan mahal. Wadah berharga agak mahal biasanya lebih tahan lama—tidak mudah pecah/berubah bentuk—sehingga cocok digunakan berulang kali.

6/ Daur ulang
Pastikan pula wadah bekal yang akan dibeli bisa didaur ulang, terutama yang berbahan dasar plastik. Hitung-hitung kita ikut menyelamatkan lingkungan, dong.

7/ Perawatan minimalis
Wadah berbentuk kotak dan bulat tentu lebih mudah dicuci dan disimpan ketimbang wadah berbentuk kepala Hello Kitty, misalnya. Namun, bila telanjur sudah menyukai wadah tertentu, pastikan kita siap meluangkan waktu untuk membersihkannya secara seksama agar bakteri tidak berdiam di wadah bekal kita. (P)