Photo: Pixabay
Siapa pun tentu sangat familiar dengan makanan yang dikalengkan, seperti buah-buahan dan ikan (biasanya sarden atau makarel). Tahukah Anda sejarah di balik makanan kaleng tersebut?
Metode mengawetkan makanan melalui metode pengalengan menurut sejarahnya ditemukan oleh chef asal Perancis, Nicolas Appert. Pada tahun 1700, ia berhasil mengawetkan makanan di dalam kaleng dan terbukti aman untuk dikonsumsi. Sebelum itu, orang hanya mengenal metode pengawetan makanan dengan cara pengasapan, penggaraman, pengeringan, dan pembuatan manisan.
Meskipun menyantap makanan segar lebih direkomendasikan karena kandungan nutrisinya lebih baik, Anda tidak salah-salah amat lho, kalau sesekali menyantap makanan kalengan. Pasalnya, nutrisi di dalam makanan kaleng ternyata tidak seburuk yang Anda kira, bahkan sebagian diyakini mempunyai nutrisi yang setara dengan bahan makanan segar, meski ada penambahan bahan-bahan tertentu seperti gula, garam, dan bahan lainnya sebagai pengawet.
Seperti pada saat sekarang, di mana kita harus mengkarantina diri selama pandemi Corona, sah saja bila Anda memilih untuk menyetok makanan kaleng di rumah. Berikut adalah daftar makanan kaleng yang harus ada di rumah sebagai ‘kuncian’ asupan nutrisi saat darurat:
- Makanan kaleng seperti sarden, ikan tuna, dan beberapa jenis sayuran hingga kacang-kacangan mempunyai nutrisi yang sama dengan makanan yang segar, walaupun makanan di dalam kaleng tersebut sudah matang.
- Buah, misalnya leci, longan, atau fruit cocktail sebagai pencuci mulut.
Perlu diketahui, Anda perlu untuk hati-hati dalam membeli makanan kaleng. Selalu cek tanggal kadaluarsanya, karena makanan kaleng mempunyai umur yang cukup lama, sehingga saat membeli Anda tidak tahu sudah berapa lama kaleng tersebut berada di rak supermarket. Periksa juga kondisi kalengnya, jangan beli kaleng yang penyok, tampak menggembung, atau berkarat, karena dikhawatirkan terjadi kontaminasi yang merusak isi makanan kaleng tersebut.
Simpan makanan kaleng di tempat yang kering dan tertutup, tidak di tempat lembap dan terkena sinar matahari, kecuali buah kaleng yang akan dikonsumsi, Anda bisa menyimpannya dalam lemari es beberapa saat sebelum saat konsumsi agar lebih enak rasanya.
Tips:
- Cek kandungan nutrisi yang tertera pada kaleng. Makanan kaleng cenderung mempunyai kandungan sodium dan gula yang tinggi, karena garam dan gula merupakan dua hal yang dapat membuat makanan tersebut tahan lama.
- Biasanya, beda merek akan berbeda kandungan gula atau garamnya, usahakan Anda memilih yang lebih rendah sodiumnya jika akan diolah dengan bahan lain lagi.
- Untuk ikan, pilih yang terendam didalam minyak atau minyak zaitun.
- Jika tidak habis, keluarkan sisanya dari kaleng lalu simpan di dalam tempat makan dan simpan di dalam kulkas.
- Baked beans mengandung protein yang cukup tinggi, cocok untuk menu sarapan.