Menangani Ikan Awetan

Info Boga

Menangani Ikan Awetan

Primarasa

Foto: Dok. Primarasa

Ikan awetan banyak dijumpai di pasar. Berbagai hidangan nikmat bisa didapat dengan menggunakannya sebagai bahan utama. Meski sudah mengalami proses pengawetan, sebaiknya perhatikan beberapa hal pada saat memilih dan menyimpan ikan awetan agar cita rasanya tetap terjaga dan tidak mudah rusak.

Memilih Ikan Awetan

Sebaiknya pilih ikan asin dan peda yang berwarna cerah tetapi tidak terlalu putih yang menandakan penggunaan formalin dalam proses pengawetannya.
Untuk ikan asap, pilih yang berwarna kuning keemasan atau kecokelatan seperti tembaga dan hindari ikan dengan bintik-bintik atau bercak putih kekuningan, karena kemungkinan ikan sudah berjamur.
Ikan pindang yang baik bentuknya utuh dan tidak rapuh, warnanya cerah dan tidak berbau busuk.
Hindari ikan pindang yang kulitnya lecet, berlendir dan berjamur (karena dagingnya lebih basah, maka ikan pindang sangat mudah berjamur).

Menyimpan Ikan Awetan
Simpan ikan awetan dalam wadah tertutup rapat, karena aroma ikan sangat menyengat sehingga bisa mengundang lalat.
Letakkan wadah ditempat yang kering dan sebelumnya bungkus ikan dengan kertas, karena ikan awetan banyak mengandung garam sehingga mudah menjadi lembap bahkan basah.
Hasil olahan dari ikan awetan juga harus disimpan dengan baik, masukkan ke dalam wadah bertutup rapat dan simpan di tempat yang kering.
Sesekali periksa apakah kondisi ikan masih layak dikonsumsi atau tidak.
Ikan awetan juga dapat disimpan di dalam lemari es pada suhu 5 - 15°C, terutama ikan awetan yang berlemak seperti jambal roti, atau ikan pindang. (P)