Foto: Pixabay/Ulleo
Salah satu bumbu khas yang sering ada dalam masakan Persia, India, Eropa, dan Turki adalah saffron. Bumbu berwarna oranye kemerahan ini sering disebut sebagai anak emas dunia kuliner. Pertama karena warnanya yang cantik kemudian menjadi kuning saat ditambahkan dalam masakan. Hidangan pun lebih berwarna. Tentu saja, bumbu ini membuat hidangan makin lezat.
Keistimewaan lainnya adalah harganya yang sangat mahal. Saking mahalnya, sejarah pernah mencatat, perebutan saffron sampai menimbulkan perang selama 14 minggu ddi Eropa pada tahun 1374. Situs Brightside.me pernah mengurutkan materi-materi termahal di dunia dan saffron berada di urutan ke-16, satu tingkat di bawah emas. Harga saffron bisa mencapai Rp 159.000 per gramnya. Wow!
Dikerjakan dengan tangan
Saffron berasal dari putik bunga Crocus, yang berbunga setiap musim gugur dan tumbuh di tempat bercuaca ekstem. Masa panen Saffron hanya sekitar 1 - 3 minggu per tahun dan harus dipetik dengan tangan saat memanen. Untuk menghasilkan satu gram saffron, dibutuhkan kurang lebih 150 bunga Crocus dan, tentu, tenaga kerja manusia yang memada untuk mengambil dan mengumpulkan putik-putik Crocus tadi. Inilah yang membuat saffron begitu mahal.
Selain menambah kelezatan makanan, saffron juga bermanfaat bagi kesehatan. Pada abad ke-14, saffron digunakan sebagai penyembuh wabah Maut Hitam (Black Death). Di zaman modern saat ini, saffron dipercaya bisa mengobati insomnia hingga penyakit pada saluran pencernaan dan kekebalan tubuh.
Paella dari Spanyol adalah salah satu masakan yang menggunakan saffron sebagai salah satu bumbunya. Bukan hanya laut utama, saffron juga dapat jadi tambahan penguat rasa pada hidangan penutup. Bila hidangan Anda mengandung vanilla, saffron akan memperkuat rasa tersebut.
Tidak perlu banyak-banyak, sedikit saffron mampu menambah aroma dan menimbulkan warna kuning keemasan yang mempercantik sajian Anda. Selain itu, kombinasi dengan bumbu lain bisa menguatkan bumbu tersebut dan menambah rasa manis.
Bunga Crocus (Foto: Pixabay)
Bumbu pengganti
Saffron kebanyakan ditemukan di Timur Tengah dan Eropa. Perkebunan saffron banyak berkembang di sana. Bila Anda ingin mendapatkan "taste" saffron, tapi sulit mendapatkannya serta harganya yang membuat dompet menjerit, ada bumbu pengganti saffron yang bisa digunakan, yaitu kunyit. Ya, kunyit lebih mudah didapatkan dan murah, tapi mampu memberikan warna sama seperti saffron pada makanan.
Namun, tidak perlu banyak-banyak menggunakan kunyit--lebih sedikit dari saffron---karena saffron sebenarnya rasanya lebih lembut dari kunyit. Menurut situs Taste of Home, Chef Geoffrey Zakarian menyarankan untuk mengombinasikan 1/4 sendok makan kunyit dengan 1/2 sendok makan paprika, guna memperoleh rasa yang mendekati saffron. Selamat memasak! (P)