
Foto: Pixabay/PublicDomainPictures
Sosis salah satu makanan yang disukai anak-anak maupun orangtua.
Sosis terbuat dari daging cincang/giling (sapi, kambing, babi, dan unggas) yang diproses bersama air, tepung, gula, rempah-rempah dan garam. Campuran tersebut dimasukkan ke dalam selongsong alami (dari usus) atau sintetis (terbuat dari kolagen yang dapat dimakan atau selulosa yang tidak dapat dimakan).
Terdapat dua jenis sosis, yaitu sosis segar dan sosis matang. Sosis segar ada yang mentah dan ada yang sudah diasinkan, sedangkan sosis matang biasanya sudah dimatangkan dengan cara dikukus ataupun diasap. Sosis yang banyak di pasar adalah sosis matang. Sosis jenis hotdog, bratwurst, salami, frankfurter dan cocktail (sosis kecil) adalah beberapa jenis sosis yang terdapat di Indonesia.
Menurut situs Britannica.com,
sosis berasal dari kata salsus dalam bahasa Latin yang berarti asin. Hal ini mengacu pada teknik pengolahan makanan yang dilakukan selama berabad-abad untuk menjaga kualitas daging tetap segar karena mereka tidak memiliki lemari pendingin. Pada abad pertengahan berbagai kota di Eropa dikenal berkat sosis lokalnya, seperti frankfurter (Frankfurt, Jerman), bologna (Bologna, Italia), atau romano (Roma, Italia) yang dinamai sesuai tempat asalnya.
Sosis biasa ditemukan pada menu sarapan, menu anak sebagai bekal makan atau camilan, acara barbekyu, dan bisa juga berfungsi menjadi comfort food.
Cara mengolah sosis yang umum adalah panggang wajan dengan sedikit minyak atau panggang api (grill) selama 4-5 menit hingga permukaannya berwarna kecokelatan. Ada pula yang merebus sosis sebelum dipanggang di atas api agar bagian dalamnya matang sempurna.
(P)
Coba juga:
Resep Ceplok Telur dengan Sosis
Resep Sausages with Mushroom